28 Januari 2010

Timbangan Dapur

Timbangan salah satu perlengkapan perang yang penting lho buat di dapur. Buat urusan timbang menimbang ini, saya ganti timbangan samapai 4 kali dengan 3 model.Sebelumnya ngukur bahan cukup dengan gelas belimbing (cup). Kemudian naik level dengan timbangan mica warisan ibu saya (almarhumah). Tapi timbangan ini keburu pensiun dini. Soalnya dipake Arya (waktu Balita) buat nimbang sepatu, sendal-sendal di teras, tas, mainan, dan segala macem yang bisa dia timbang. Hasilnya...timbangan jebol. Karena udah ga bisa diperbaikia, akhirnya diganti pake timbangan jenis yang sama, tapi terbuat dari plastik. Harganya sekitar 10 ribuan. Saat kegiatan bakar-membakar mulai intensif, apalagi ukuran bahan kue dalam satuan yang mini, kayak 10 gram, 20 gram, saya mulai kebingungan. Lha wong timbangan plastik saya itu, kalo di taambahin bebas suka ga geser2 stripnya. Tapi begitu disenggol dikit, langsung geser lebih dari 2 strip. Ya..mau ga mau ngumpulin uang buat beli timbangan yang bisa nimbang ukuran miligram. Timbangan ini waktu itu (tahun 2000) harganya sekitar 200 ribuan. Tapi timbangan inipun, ga lama kemudian kehilangan piringannya. Mungkin karna bentuknya imut, mirip sama piring-piringan mainan Shafira, ikut tergabung ke kotak mainan, trus terbawa saat mainan-mainan itu dihibahkan. Buat mensiassatinya saya pake gelas pop ice yang beratnya super ringan itu buat naro bahan yang ditimbang. Karna timbangan ini kapasitas maksimalnya cuma 100 gram, jadi kalo bikin kue yang ukurannya variatif (misal terigu 200 gram, coklat bubuk 50 gram) terpaksa kedua jenis timbangan dikerahkan.
Tapi yang namanya emak-emak, selaluuuu aja laper mata ya. Waktu jalan-jalan ke toko Titan (toko khusus bahan dan alat-alat kue)saya udah naksir sama timbangan merk Tania. Tapi waktu itu hasrat masih bisa dikendalikan. 2 kali kunjungan, aman. 3, 4 kali kunjungan, juga masih terkendali. Tapi waktu mampir ke Toko Loyang (ini juga toko bahan dan peralatan kue), kunjungan kedua saya udah menyerah. Apalagi saat kesana lagi megang uang. 335 ribu pun terkuras buat beli timbangan ini. Tapi timbangan ini kereeeen abis. Kalo timbangan lain biasanya kita nimbangnya satu bahan, terus dipindahin, baru nimbang bahan lain. Atau...masukin satu jenis bahan, tambahin satu jenis bahan lain sambil ngitung2..brapa ya 200 gram tambah 175 gram...ah...ribet pokoknya. Apalagi kalo dikepala masih dipenuhi angka-angka rekening telepon, listri...wa....Kalo pake timbangan ini, masukin bahan pertama, pencet tombo tare (Shafira bilangnya tombol onter, karena tombol on dan tare jadi satu), angkanya kembali jadi nol, trus tinggal masukin bahan kedua, timbang, onter lagi...begitu seterusnya...muantap kan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar