27 Januari 2011

Desain dapur kami

Ini dapur idaman saya banget. Sampe bisa jadi dapur kayak gini, penuh perjuangan dan do'a, hahahaha. Kalo saya aplot disini bukan berarti saya pengen pamer lho ya....saya cuma inget pengalaman waktu dulu mau bikin dapur. browsing sana-sini kok ga nemu info yang cukup buat saya bikin  dapur idaman. Yang ada penawaran jasa merancang dan membuat dapur. Maka pergilah saya ke salah satu perusahaan itu. saya datangi salah satu show room yang ada di dekat kantor saya. Disana saya liat contoh-contal dapur (plus lemari) yang buagus-buagus banget. Tapi......harganya ampyuuuun. Budget  yang saya punya saat itu buat beli  kaca kitchen setnya aja ga cukup, qiqiqiqi. Kalo dihitung-hitung, harga kitchen set yang paling murah di tmpat itu seharga rumah saya....huahahaha. Ya sudah, saya menghayal-menghayal aja dulu lah, sampai akhirnya tukang kusen di rumah kami menawarkan jasanya. Hitung-hitung, rasanya terjangkaulah. Lagipula dia kan cuma ngerjain yang berbentuk kayu-kayunya aja. Isi kitchen, sink, keran, dan lain-lainnya bisa kita cari sndiri. Karena waktu pengerjaannya yang butuh waktu berbulan-bulan, kami juga bisa ngumpulin uang dulu. Tapi itupun nggak langsung bikin kesepakatan. Ntar nunggu urusan kusen selesai dulu. Ya sudah, sambil menunggu waktu,mulailah saya dan suami berburu perabotan dapur. 
Kompor dan oven plus penyedot asapnya saya beli duluan dengan cicilan Bank Mandiri o% :), merk Technogas. Merk ini dipilih karena komponen di tungkunya menggunakan baja yang bagus dibanding merk lainnya. Yang lain sebagian baja, sebagian kuningan. Dari segi teknologi juga jadi alasan, karena kompor ini menutup aliran gas secara otomatis kalau terjadi kebocoran. Modelnya saya pilih yang simpel, yang ga banyak sudut dan celah supaya mudah membersihkan mengingat kompor nantinya bakal kena tumpahan masakan. 
Ovennya saya pilih yang model tanam, karena saya pengen dapur saya terlihat cantik. Oven ini dilengkapi dengan pintu berlapis, sehingga  panas oven ngga keluar. Kaca oven juga menggunakan teknik tertentu, sehingga aman disentuh saat oven beroperasi (gak panas) Syarat lainnya yang saya haruskan adalah ada pengatur suhu dan timernya, ada pengapina atas dan bawah.


Table topnya kami  berburu ke daerah Rawasari. Disana memang berjejer di sepanjang jalan toko marmer dan keramik dengan harga miring. Atas saran dari pemilik toko, kami pilih granit buat table topnya karena katanya lebih kuat, dan tahan terhadap goresan. Harganya dihitung permeter lari dengan ukuran lebar yang sudah standar. harga itu termasuk juga ongkos pemasangan dan pemotongan granit untuk disesuaikan dnegan bentuk dapurnya nanti. Karena jenis granit yang kami pilih belum ada barangnya, jadi kami indent dulu, dan itu artinya waktu lagi buat ngumpulin uang:) . Dalam perjalanannya, dana kami mencukupi buat bikin meja wastafel di kamar mandi yang terbuat dari granit yang sama.


Sink dan kerannya kami berburu ke daerah mangga dua. Disana ada salah satu toko yang menurut referensi temen harganya agak miring. Kami pilih sink import yang satu lubang (bukan yang terbagi dua), alasannya, saya nggak punya dapur kotor, jadi pasti penggorengan dan panci-panci gede bakal dicuci disini, dan itu perlu space yang besar. Kami pilih model yang diatasnya bisa dipasang rak pengering piring dan gelas, yang bisa dibongakr pasang supaya fleksibel. Segi penampungan kotoran juga jadi alasan memilih sink. Sink yang kami beli ini lubang penampungan air dan kotorannya gede, dengan tutup dobel. Tutup pertana terkesan rapi dan tanpa lubang, cuma bisa masuk air di bagian sampingnya. Kalau tutup ini diangkat, bisa masuk sisa-sisa makanan yang langsung ditampung sama keranjang kecil yang bisa diangkat lengkap dengan kawat penjinjingnya, sehingga memudahkan membuang kotoran.  Desain bawahnya agak melengkung buat tempat air supaya kalau wadah ini kering nggak meninggalkan bau.  Komponen pembuanganlimbah juga tahan suhu tinggi (kan saya suka bersihin lemak mentega pakai air panas:))
Krannya dipilih yang agak tinggi dengan aliran air yang tidak terlalu deras.yang sistem pengaturan airnya mudah dilakukan saat tangan penuh sabun alias ga perlu mutr-muter, dan mudah dirubah rah aliran airnya.
Pengaturan tempat untuk meletakkan barang juga disesuaikan dengan kebutuhan. Awal di desain, saya udah ngebayangin barang-barang apa aja yang saya perlukan buat bertempur didapur. Karena saya punya banyak perlengkapan baking, jadi  ya disesuaikan, artinya ada tempat kardus-kardus kue, ada tempat loyang-loyang dan ada tempat bahan-bahan kue. 
Keramik dinding dapur, kami hunting ke Mitra Kalimalang, toko bahan bangunan. Juga,.....keramik motifnya kehabisan stok, tapi kami sabar aja nunggu sampai stoknya datang (kira-kira 6 bulan kemudian). Kami ambil yang motif sendok garpu tapi sedikit abstrak nuansanya. 
Perlengkapan dalam (besi-besi buat rak piring dan gelas), juga kami pilih sndiri tapi dibeliin sama tukang kayunya. Cuma saya pilih sesuai kebutuhan, seperti rak piring yang nggak terlalu banyak mengingat kami cuma keluarga kecil. Rak gelas yang terpisah antara gelas sehari-hari dan gelas untuk tamu. Ada juga rak botol buat stock kecap, minyak, saos, madu dan sirop yang slalu ada di dapur. Sisanya kami biarkan menjadi ruangan lebar buat nyimpen perabotan masak lainnya.
Pernak-pernik dapurnya, saya berburu ke berbagai tempat. kali ini saya termasuk sabar menunggu sampai bentuk dan tipe yang sesuai saya temukan. Misalnya gantungan tempat tisyu yang baru saya temukan setelah 2 tahun dapur kami tempati:). Tapi kalo kitchenaid itu udah ada sebelum dapur ini ada lho.....hihihi.
Beberapa tips buat temen-temen muda yang sedang memperjuangkan mimpinya tentang dapur (ini berdasar pengalaman aja lho):
- rencanakan benar-benar kebutuhan yang kita perlukan didapur. Sesuaikan dengan kegiatan apa yang nantinya kita lakukan disana. Kalau misalnya punya wktu terbatas seperti saya, tapi pengen masakan beragam, saya putuskan beli kompor dengan banyak tungku sehingga bisa dipakai buat mengolah beberapa jenis masakan sekaligus.
komunikasikan benar-benar dengan pembuat kitchennya. Misalnya segi keamanan dari binatang-binatang kecil, peletakkan barang-barang yang nggak tahan lembab.
- Sabar dalam berburu pernak \-pernik pendukung yang kita butuhkan. Biasanya kalau kita sabar, kita bisa menemukan barang yang cantik dengan harga miring tapi kualitas bagus.
- Rajin mengunjungi pameran-pameran yang terkait dengan isi dapur. Kompor dan oven yang saya beli di pameran misalnya,  selisih harganya  sampai jutaan rupiah dibandingkan dengan di show room.
- Sesuaikan juga model dapur dengan waktu yang kita miliki untuk perawatannya. Terus terang saya nggak punya banyak waktu buat urusan dapur. Jadi saya pilih model kompor yang simpel dan ga banyak detil, sehingga proses perawatannya nggak butuh wkt banyak.
Stopkontak dan penerangan juga harus dipikirkan sesuai dengan kebutuhan. Misalnya ditempat mana aja yang perlu penerangan. kalau saya sih, karena sering menghias kue malam hari, selain diatas sink dan kompor, ada juga sudut lebar yang dikasih penerangan. Stopkontak juga disesuaikan di tmpat mana saya muat meletakkan juicer,  magic jar dan kitchenaid mixer saya.
Jadi gitu deh cerita tentang dapur, penuh perjuangan, bahkan ada acara tambal menambal lubang tmpat masuknya jari memutar kob gas alam. Tapi jujur aja,  saya cinta banget sama dapur ini. Saya bisa nyaman memasak sambil baca, dengerin musik, melihat ikan dan bbm-an  bahkan buka laptop di dapur:)
Mudahan-mudahan postingan ini bermanfaat buat keluarga muda yang sedang memulai hidupnya. Jangan menyerah buat memberikan kenyamanan bagi keluarga tercinta:).
(gambarnya menyusul ya......ngetik di kantor nih, padahal fotonya di rumah)

Selengkapnya...

Oleh-oleh Singapore

Emang buku ginian ga ada di Indonesia? mana saya tau, yang jelas buku ini saya beli waktu ke nemenin Safhira piknik ke negara tetangga itu. Selama dua hari di Singapore, sebagian besar waktu kami habis di Universal Studio. Tempat blanja juga dijambangi sih, tapi ga ada yang dibeli selain parfum buat oleh-oleh, pernak-pernik Hello Kitty buat Shafira dan balsem tiger buat bagi-bagi sesama ibu-ibu di tanah air:). Guide kami sampai bingun dan komen: "Ibu agak aneh ya, biasanya kalo ada yang ke Mustafa, tentengannya banyak banget", katanya. 
Sore hari kedua, berdua shafira nyoba jalan naik bis. tujuannya ke mall-mal yang ada disekitar hotel, agak takjub liat tas-tas bermerek yang harganya puluhan juta. Buat saya uang sebanyak itu mending buat kursus masak atau buat beli mesin kue, hahahaha.  Tapi satu hal yang menarik disalah satu mall itu adalah Toko Buku Kinokuniya. Satu jam muter2 disana, beli buku ini. Ini buku yang dikarang sama pemilik Planet cake. Isinya selain resep-resep andalan dari Planet Cake, juga contoh cake yang dicover pake pondant berikut detail-detail bikinnya step per-step. Suatu waktu nanti saya aplot resep-resepnya ya.................
Selengkapnya...

in.gre'di.ents

hari ini ke kantor brangkat agak siang karena harus ke bank Syariah Mandiri dulu buat ngurusin tabungan. Selesai dari Bank,brangkat ke kantor. Tapi ditengah perjalanan ada 'gangguan pandangan mata', hehehe. Sebenernya gangguannya sudah berhari-hari lalu, tapi belum punya waktu buat mampir. Karena hari ini sudah dapat izin datang agak siang, jadi saya mampir dulu deh. Nama tokonya in.gre"di.ents (lucu ya namanya??). Posisinya di jalan Radio Dalam Raya, kalo dari arah blok M ada di sisi kiri.
Ternyata toko ini nyenengin banget. Isinya banyak barang2 yang imut, lucu dan...mewah buat ukuran kantong :D. Penataannya apik banyak pernak-pernik import-nya. Selain bahan-bahan kue, pernak-pernik dapur juga lumayan banyak. Penataannya cantik. Barang-barangnya dikemas dengan apik, dan bikin saya terbelalak norak, qiqiqi. 
Selama tiga puluh menit di in.gre"di.ents, selain cuci mata, saya juga brhasil bawa pulang dua kantong  plastik yang isinya: 
- celemek anak yang terbuat dari katun,  buat Shafira
- cempal lucu berbentuk bebek seharga Rp. 32.500) saya tertarik krn kalo biasanya cempal keliatan ga menarik buat dipajang, kali ini pasti manis banget di bertengger di samping kompor:). TBentuknya unik dan lucu.
- sanding sugar gold dalam kemasan cantik (ini banyak manfaatnya menutupi kekurangmahiran saya menggarnis kue:))
- cetakan telur berbentuk hati isi sepasang seharga 27.500, buat nyemplok telur nemenin nasi goreng
- donat dusting warna pink rasa strawberry seharga delapan ribu, krn rencana bikin donat
- tempat kecap unik (model kikomon gitu, mengingatkan saya suasana di Riau jaman kecil dulu) seharga Rp. 13. 500,-  karena warnanya senada sama warna dapur kami dan yang namanya kecap dirumah kami adalah bumbu pavorit, maka saya putuskan beli satu yang kecil biar cepet habis, dan lebih sering dicuci itu botol nantinya. 
- Spatula besar dengan gagang kayu dan ujung silicon. Ha....kalo silicon brarti tahan panas, lembut buat ngaduk-ngaduk di teflon kesayangan saya. Sebenernya saya udah punya juga di rumah, tapi gagangnya dari plastik, bisa lumer kalo nempel di penggorengan. Yang ini gagangnya kayu, aman bersandar sdikit lama di perabot panas. Lumayan juga buat ngaduk tim coklat:). 
- Terakhir, isi keranjang belanjaan saya adalah botol tempat bumubu dan kain saringan santan. Botol tmpat bumbu ini terbuat dari stainles cantik. ukurannya beragam, tapi saya ambil yang paling kecil mengingat tujuan saya cuma buat sarana menabur bubuk coklat, gula atau bubuk-bubuk halus lainnya, biar lebih merata dibanding menaburkan pake sendok. Saringan santan dari kain????Jangan kaget dulu. Kalo saringan santan, saya udah punya stainles di rumah, bertahun2 menemani saya masak, masih bagus dan terawat. Saringan santan kain ini saya beli buat menyaring susu kedelai. Biasanya susu kedelai saya blender, karena menyaringnya agak lama dan masih meninggalkan bagian kasar kedelainya, saya atasi dengan mengendapkan. laaah, kebayang kan emak-emak dengan waktu mefet-mefet kayak saya ini kalo harus nunggu berjam-jam kedelai mengendap. Nah....saringan ini jawabannya, karena menyaringnya bisa cepet dengan diperas.....
Itu isi blanjaan laper mata kali ini. Fotonya blom di aplot karena barang2  masih dimobil dan ga bawa kamera pula:)


Selengkapnya...

10 Januari 2011

BDC azriel, Divi dan Salwa

Ini postingan yang telat setahun. La iya dong, kejadiannya september  2010, diposting baru Januari 2011.  Rasanya baru kemaren sih Salwa ultah, tau2 udah ultah lagi. cepetnya waktu berlalu ya. Kali ini karena pas moment lebaran, jadi ultahnya bisa barengan sama Azriel, dan Divi. Cake ini bikinnya ditengah rasa penat seharian ngider lebaran ke rumah family. Tapi karna ditemenin sama Divi dan Shafira, jadi meskipun capek, asyik aja bikinnya. Dasar cake ini seperti biasa black forest. Ditutup sama pondant warna biru. ini karena budhe bingung mau milih warna apa. udah nyoba2 kasih warna lain kok sregnya sama warna biru. Cuma tulisan namanya aja yang dibedain, buat keponakan cowok pake warna putih, buat yang cewek dikasih warna pink. Hiasanannya pake property yang tersedia aja. Kebetulan ada lilin swirl yang warna-warni, ada boneka bebek. Bintang2 itu dibikin sendiri sama yang ultah (Divi) dibantu sama mba Fira.
Masih posisi di atas lazy susan (Meja putar), yang ultah sudah berdatangan....jadi langsung di eksekusi aja, hehehe.
Bikin kue ini relatif singkat banget, hiasannyapun sederhana dan nggak perlu ketelitian atau kerumitan tertentu. Cuma tancep lili, tempel boneka, bintang. buat menutup bagian bawah kue, saya buat fondat yang dipilin2.  Kendalanya sih cuma cover yang sedikit retak (retak halus). Retak itu sebenernya bisa dirapiin dengan cara mengelus2 permukaan fondant yang retak, tapi....karena yang ultah udah ga sabar, dibiarin aja...hihihi.

Selengkapnya...