Ini kenampakan sendok takar. Yang paling besar itu ukuran satu sendok makan, lalu yang sedikit lebih kecil itu 1 sendok teh, 1/2 sendok teh dan 1/4 sendok teh (biasanya diresep tertulis 1 sdt atau sdm). Knapa mesti pakai sendok takar, kan bisa pakai sendok makan atau sendok teh yang dipakai sehari2 di rumah. Eiit, jangan salah ya bu, sendok yang biasa dipakai dirumah itu kadang ukurannya ga standar. Saya sendiri punya sendok makan yang ukurannya imut sampai yang sdikit 'bongsor' (ini biasanya yang beratnya lebih mantap dan harganya sedikit lebih mahal dibanding biasa yang tipis dan ringan). Begitu juga sendok teh, ada yang sedengan dan ada yang imut. Jadi kebayang dong kalau kita menggunakan sendok2 jenis ini buat nakar bahan kue, apalagi yang jumlahnya sensitif alias kelebihan sedikit bisa mempengaruhi banget terhadap hasil akhir bentuk dan rasa kue. Jadi...supaya akurat, kita pakai sendok takar ini. Lagipula nih bu, kalo pake sendok yang dirumah itu, sepermpat sendok kan susah banget mengira-ngiranya. Kalau pakai sendok ini tinggal masukin bahannya, ratakan permukaannya (biasanya disebut peres. apa hubungannya sama julia perez ya??) Sendok takar ini ada yang terbuat dari stainless, mika dan ada juga yang dari plastik. Bentuknya juga lucu-lucu, kadang bulaaat banget, kadang sedikit oval, ada juga yang kotak. Ada yang agak dalam, ada juga yang agak dangkal dan ceper. Sendok takar milik saya ini dibelinya sebelum tahun 2000-an, dan waktu itu ga ada pilihan lain karena dibeli pada saat dibutuhkan, bukan saat sedang berburu perabotan. Harganya lupa, tapi kayaknya sih ga mahal kok, dua puluhribuan gitu deh. Udah puluhan tahun masih kinclong ya? Kok bisa? Sekali lagi jeung, saya tuh sayaaang banget sama perabotan perkuehan saya. Jadi selesai dipakai langsung cuci, dilap, masuk kotak. So, meskipun terbuat dari stainless murah, ga ada acara karatan...
Oke deh jeung....segitu dulu ya critanya....babay...muah....muah....